Mendapati kenyataan di tempat pengajian, di mana teman-teman yang mengikuti kajian banyak menggunakan
Berdasarkan hasil keputusan kajian bahtsul masa'il dan fatwa ulama' kontemporer, Software dan aplikasi Al Qur'an yang ada didalam komputer atau hape tidak dikategorikan mushaf, karena tulisan yang berupa ayat-ayat al qur'an yang nampak pada layar adalah pancaran sinar yang sifatnya tidak tetap, bisa nampak dan hilang, sementara kriteria sesuatu benda dihukumi mushaf apabila tulisan yang ada disitu tujuannya untuk dirasah (belajar) dan berbentuk tulisan yang sifatnya tetap, selain itu pada umumnya komputer, laptop atau hape berisi bermacam-macam file, sedangkan software atau aplikasi qur'an filenya tidak terlalu besar, jadi software atau aplikasi tersebut hanyalah bagian kecil dari file-file, software-software dan aplikasi yang ada pada komputer, laptop atau hape.
Pendapat berbeda dikemukakan oleh Syekh Ahmad Asy-Syatiri dalam kitab beliau "Syarah Al-Yaqutun Nafis", dalam pembahasan hukum membawa kaset yang berisi rekaman bacaan al qur'an beliau menyatakan bahwa kaset tersebut dihukumi seperti mushaf al qur'an, alasannya meskipun itu hanya berisi suara yang tujuannya untuk didengar, bukan untuk dibaca tapi intinya sama dengan al qur'an, dan menurut beliau pendapat ini adalah pendapat yang ahwath (lebih berhgati-hati) Pemahaman yang diambil dari keterangan beliau, jika kaset yang hanya berisi bacaan al qur'an saja dihukumi mushaf apalagi software atau aplikasi yang ada tulisannya dan memang ditujukan untuk dibaca.
Kesimpulannya, berdasarkan keputusan bahtsul masa'il software dan aplikasi qur'an tidak dihukumi mushaf, sedangkan menurut Syekh Ahmad Syathiri dihukumi mushaf. Jadi apabila kita mengikuti pendapat yang menyatakan bahwa software dan aplikasi tersebut tidak dihukumi mushaf maka bagi orang yang sedang berhadats diperbolehkan memegang dan membawa laptop atau hape yang sudah diinstal software atau aplikasi qur'an didalamnya tanpa diharuskan wudhu atau mandi besar terlebih dahulu. Wallohu a'lam
Referensi :
1. Nihayatuz Zain, Hal : 32
2. Al Bujairami Alal Khotib, Juz : 3 Hal : 498
3. Nihayatul Muhtaj, Juz : 1 Hal : 124
4. Al Islam Su'al Wal Jawab, Fatwa no. 106961
http://islamqa.info/ar/ref/106961
5. Syarah Al Yaqutun Nafis, Hal : 82-83
Ibarot :
Nihayatuz Zain, Hal : 32
ورابعها مس المصحف ولو بحائل ثخين حيث عد ماسا له عرفا والمراد بالمصحف كل ما كتب فيه شيء من القرآن بقصد الدراسة كلوح أو عمود أو جدار كتب عليه شيء من القرآن للدراسة فيحرم مسه مع الحدث حينئذ سواء
Al-Bujairamiy ‘alâ al-Khathib, Juz : 3 Hal : 498
وقوله " كتابة " وضابط المكتوب عليه كل ما ثبت عليه الخط كرق وثوب سواء كتب بحبر أو نحوه ونقر صور الأحرف في حجر أو خشب أو خطها على الأرض، فلو رسم صورتها في هواء أو ماء فليس كتابة في المذهب كما قاله الزيادي
Nihayatul Muhtaj, Juz : 1 Hal : 124
وليس من الكتابة ما يقص بالمقص على صورة حرف القرآن من ورق أو قماش فلا يحرم مسه، وينبغي أن يكون بحيث يعد لوحا للقرآن عرفا، فلو كبر جدا كباب عظيم فالوجه عدم حرمة مس الخالي منه عن القرآن، ويحتمل أن حمله كحمل المصحف في أمتعة
Al Islam Su'al Wal Jawab, Fatwa no. 106961
قراءة القرآن من الجوال هل يشترط لها الطهارة؟
السُّؤَالُ
يوجد في بعض الجوالات برامج للقرآن تستطيع أن تتصفح منها القرآن في أي وقت على شاشة الجوال، فهل يلزم قبل القراءة من الجوال الطهارة ؟
الْجَوَابُ
الحمد لله هذه الجوالات التي وضع فيها القرآن كتابة أو تسجيلا، لا تأخذ حكم المصحف، فيجوز لمسها من غير طهارة، ويجوز دخول الخلاء بها، وذلك لأن كتابة القرآن في الجوال ليس ككتابته في المصاحف، فهي ذبذبات تعرض ثم تزول وليست حروفا ثابتة، والجوال مشتمل على القرآن وغيره
Syarah Al Yaqutun Nafis, Hal : 82-83
ظهر حديثا فى الأسواق أشرطة تسجيل مسجل فيها القرآن الكريم بأكملة يكون المصحف من عشرين شريطا تقريبا فهل حكم هذا المصحف كحكم المصحف المكتوب ؟ الذي أرى أن التسجيل على الشريط يحصل بأحرف منقوشة تثبت على الشريط وعلى هذا فيكون له حكم المصحف وقد قامت بعض الجمعيات فى مصر بتسجيل هذا المصحف بقرآات مجودة وأصوات جميلة علي أسطوانات خاصة وعلى أشرطة كاسيت وتسمى مصحفا وأعتقد أن له حكم المصحف والأحوط للمسلم أن يحتاط فإن قيل إن التسجيل هذا إنما هو الصدى وقد سجل للسماع لا للقراءة ؟ إنه فعلا صدى ولكنا لو نظرنا الى القصد من الأذان حقيقة أليس هو الإعلام ؟ وقد حصل به ؟ ولبعض الفقهاء أقوال تعبروا عن أرائهم ومفاهيمهم وليس من الضرورى قبولها كقولهم لو نظر إنسان الى صورة امرأة فى مرآة فيجوز له النظر اليها إنما ينظر الى الصورة فى المرآة حتى ولو كانت عارية فمثل هذا الكلام نظر
ومن الصعب على النفس تقلبه
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 1. Aplikasi Al-Quran di HP atau PDAapakah merupakanMushaf?
Aplikasi Al-Quran di HP atau PDA adalah mushaf ketika sedang diaktifkan. Sedangkan ketika sedang tidak diaktifkan, maka dia bukan mushaf.
Dan fenomena ini tidak pernah terjadi di masa nabi Muhammad SAW. Di zaman itu, yang namanya mushaf pasti berbentuk benda yang tertulis di atasnya. Baik terbuat dari kulit, pelepah kurma, tulang, batu dan seterusnya.
Handphone, PDA, smartphone, laptop, PC, tablet, mp3 player, ipod, dopod dan semua alat modern yang bisa diinstall program Al-Quran, jelas tidak pernah ada di zaman nabi.
Namun demikian, benda-benda itu tidak pernah disebut sebagai mushaf Al-Quran, kecuali pada saat program aplikasi Al-Quran di dalamnya diaktifkan. Saat itulah benda-benda itu berfungsi sebagai mushaf Al-Quran. Begitu dimatikan, wujudnya berubah lagi seperti semula.
Secara logika dan nalar sederhana, seharusnya saat di dalam WC kita tidak mengaktifkannya, karena saat itu benda-benda itu berubah wujud menjadi mushaf. Kira-kiraqiyasnya mirip dengan otak kita. Di dalam memori otak kita pasti ada 'file-file' Al-Quran, dan selama file-file itu tidak diaktifkan dalam bentuk dibunyikan lewat mulut, maka kita boleh masuk WC. Sebaliknya, kita tidak boleh masuk WC sambil membacakan hafalan Quran yang ada di otak kita sendiri. Biarkan saja file-file itu diam sementara di otak, jangan diaktifka kecuali setelah kita keluar WC. Memangnya tidak ada waktu-waktu lain?
Secara adab, kita memang dilarang untukmembawa dan membaca tulisan yang mengandung nama Allah SWT atau nama yang diagungkan seperti nama para malaikat. Atau nama nabi SAW.
Dalilnya adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bila masuk ke tempat buang hajat, beliau mencopot cincinnya. Sebab di cincin itu terukir kata "Muhammad Rasulullah."
Dari Anas bin Malik ra berkata bahwa Rasulullah SAW bila masuk ke WC meletakkan cincinnya. (HR Arba'ah)
2. Dilarang Berbicara Saat Buang Hajat
Di antara adab buang hajat adalah kita dilarang melakukannyasambil berbicara, apalagi menjawab salam. Dalilnya adalah hadits berikut ini
Dari Jabir bin Abdillah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Bila dua orang di antara kamu buang air, hendaklah saling membelakangi dan jangan berbicara. Karena sesunguhnya Allah murka akan hal itu.
3. Mengkses Eramuslim di WC
Mengangkses eramuslim.com pakai handphone memang menarik dan sangat praktis, tetapi hindari melakukannya bila di dalam WC, terutama halaman-halaman yang mengandung ayat Al-Quran.
Kalau sekedar membaca berita dunia atau berita nasional, mungkin tidak masalah, tetapi jawaban di rubrik ini seringkali mengutip ayat Al-Quran, hadits atau pun hal-hal suci lainnya.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, sekaligus berkenalan... Terima kasih